Seoul, 1 - 8 September 2015
xoxo,
18.12.15
26.2.15
Skill masak saya tergolong biasa banget padahal mama saya jago banget masak. Dulu pernah belajar masak bikin capcay aja salah masukin bawang merah (duh!). Disitu kadang saya merasa payah.
Tapi sekarang skill masak saya lumayan lah ya. Beberapa bulan lalu bikin Ayam Black Papper diajarin Mba Astrid(@AkuSukaMasak) dan sukses karena pacar langsung tergila-gila sama rasanya. Sayangnya ga ada foto ayam yang super enak itu, jadi ga bisa share di blog. |\(-.-)
Nah mumpung lagi semangat belajar masak, kemarin coba bikin menu untuk lunch (tapi mungkin lebih cocok buat dinner). Saya kasih nama Ayam Lemon ya biar gampang. Tapi ini beneran gampang banget dan cuma makan waktu 30 menit dari persiapan sampai jadi!
Bahan :
Margarin
6 potong ayam
5 siung bawang putih
1 buah bawang bombay
Garam secukupnya
Merica secukupnya
1 gelas kaldu ayam
Daun bawang
1/2 buah perasan lemon
Caranya :
1. Rebus ayam dengan air secukupnya untuk dapet kaldu ayamnya, lalu tiriskan.
2. Panaskan margarin secukupnya, dan goreng ayam hingga kecoklatan, lalu sisihkan.
3. Tumis irisan bawang putih dan bawang bombay hingga harum. Tuang kaldu ayam, tambahkan garam dan merica secukupnya, biarkan mendidih lalu masukan ayam. Masak hingga air habis dan bumbu meresap kira-kira 15 menit.
4. Tambahkan perasan lemon dan taburkan daun bawang, aduk rata dan panaskan beberapa menit lalu sajikan.
Gampang kan? :D
Ps: Thanks to Zeto, karena kalau ga ada dia nemenin saya bikin ini di kosan, mungkin saya bakal lebih panik dengan menghancurkan rasa ayam-ayam ini :))
1.2.15
Saya senang baca buku ini karena tidak terlalu banyak teori dan lebih banyak ilustrasinya. Buku ini memberikan referensi nama-nama para pelaku creativepreneur & socialpreneur yang sukses membangun brand. Dan kebanyakan contoh orang-orang yang berhasilnya adalah Singgih Kartono (Radio Magno), Leo Theosabrata (TheGoodsDept) dll.
Para creativepreneur tersebut bukan hanya sekedar memiliki produk tapi mereka berhasil memanfaatkan passion dan komunikasi antar brand dengan crowd/komunitasnya.
Setelah baca buku ini saya jadi pengen semakin banyak lagi cari referensi bacaan. Buku ini juga mencantumkan shortlink berbentuk bit.ly yang bisa menambah pemahaman, contohnya saat pembahasan ‘Power of Crowd’ bisa klik bit.ly/runningculture atau bit.ly/steakskipjack saat pembahasan brand indie.
Di bagian akhir buku ini juga ada list catatan dari A-Z dari penulis yang bikin saya penasaran dan pengen browsing sana sini.
Buku ini saya baca cuma dalam waktu sejam, tapi saya bisa jadikan buku ini referensi untuk nanti saya buka-buka lagi.
Baca buku berkaitan sama topik marketing kaya gini jadi inget punya janji buat beli bukunya Mas Tuhu Nugraha, mentor saya beberapa tahun lalu, dia baru aja meluncurkan sebuah buku WWW.HM tentang digital marketing. Masukin ke daftar belanjaan buku bulan depan ah :D
xxx
31.1.15
Beberapa minggu belakangan ini, saya mulai ngumpulin dan baca buku lagi. Dan kemarin ngobrol-ngobrol dengan seseorang yang berhasil membakar semangat untuk semakin banyak baca buku. Seneng bisa dapet energi baru dari lingkungan sekitar yang mendukung untuk baca juga.
Temen sekamar kosan juga lagi seneng baca buku, jadi biasanya selain ngobrol dan nonton film setelah pulang kerja, kadang kita diam sibuk dengan buku masing-masing.
Semalam saya beli buku lagi yang udah sering saya denger dan liat di social media, bahkan udah dari lama follow para penulisnya tapi baru semalem kesampaian untuk beli buku-bukunya. Mungkin emang harus lebih banyak main ke toko buku daripada ke H&M ya #ehem
Temen sekamar kosan juga lagi seneng baca buku, jadi biasanya selain ngobrol dan nonton film setelah pulang kerja, kadang kita diam sibuk dengan buku masing-masing.
Semalam saya beli buku lagi yang udah sering saya denger dan liat di social media, bahkan udah dari lama follow para penulisnya tapi baru semalem kesampaian untuk beli buku-bukunya. Mungkin emang harus lebih banyak main ke toko buku daripada ke H&M ya #ehem
My Reading List :
Chairul Tanjung, Si Anak Singkong
Your Journey To Be The #Ultimate U - Rene Suhardono
DO - Handoko Hendroyono
#88LOVELIFE - Diana Rikasari
Supernova Akar - Dee Lestari
...dan satu lagi, pagi ini saya baca Chairul Tanjungnya sambil dengerin full Album dari OST. Begin Again, favorite tracks nya Women Of The World (Go On Strike!) - CeeLo Green dan pastinya Lost Stars - Adam Levine. Asik yee :D
Happy weekend!
30.12.14
Perasaan gue makin campur aduk nih menjelang tahun baru. Gatau kenapa selalu ada perasaan yang berubah-ubah di beberapa hari belakangan, bisa jadi excited banget bisa jadi ketakutan juga buat menyambut tahun baru.
Buat gue beberapa tahun belakangan ini menulis resolusi, wish list atau apapun yang bentuknya rencana dan harapan di tahun depan, menjadi wajib banget dilakukan dan yang paling penting itu... ditulis.
Nulis harapan-harapan untuk tahun depan udah jadi kaya reminder buat gue. Hal-hal mustahil yang pengen banget gue capai akan gue tulis dengan rinci. Tentunya diselipkan doa juga sih biar benar-benar kejadian. Dan percaya atau ga, semua yang gue tulis 80% bisa benar-benar terjadi.
Buat hal-hal yang sifatnya bisa dilakukan bukan karena faktor eksternal kadang agak susah sih buat dicapainya. Hal-hal yang perlu dorongan pribadi, yang ga perlu faktor eksternal itu sulit.
Contohnya kaya nabung. Hahaha
Yah untuk soal nabung kayanya problem tiap tahun nih. Udah coba segala cara sih, tapi emang kekumpul sekian untuk beberapa bulan. Lalu setelah itu.....berfoya-foya dikemudian hari pakai uang tabungan tadi. Gitu aja terus sampai negara api lelah menyerang.
Tapi untuk sesuatu yang perlu faktor eksternal kadang malah lebih mudah. Yang ada hubungannya dengan orang lain.
Misalnya dulu pernah nulis di wishlist pengen nonton konser Bigbang bareng temen-temen deket di Jakarta, dan ternyata itu lebih gampang terpenuhi. Tiba-tiba aja Bigbang yang ga pernah mengadakan konser selain di Korea dan Jepang malah ngadain World Tour ke Amerika, Inggris dan termasuk ke Indonesia. Itu kaya tiba-tiba semesta mendukung, temen-temen deket aku banyak yang mulai suka Bigbang dan mau pergi nonton konser bareng. Pengalaman yang berharga banget sih buat gue, apalagi beli tiketnya yang untuk saat itu tergolong mahal bisa gue beli pakai uang sendiri. Amazing aja :D
Karena list gue tadi itu 80% hampir terpenuhi, akhir tahun ini gue agak takut untuk menentukan hal apa yang ingin gue capai ditahun kedepan. Bukan artinya ke pesimis, tapi lebih kepada gejolak batin aja sih. Gue takut hal-hal yang gue inginkan itu gue tulis terperinci lalu benar-benar terjadi. Maka berarti seharusnya gue tulis tidak terperinci. Nah tapi gue lebih takut lagi disaat gue tulis terlalu general, maka akan benar-benar terhadi sesuatu yang terlalu umum, dan tidak sesuai dengan apa yang benar-benar gue inginkan.
Sejauh ini udah gue tulis semua wish list gue, beberapa ada yang memang terinci, beberapa ada yang masih general. Buat hal-hal yang general ini gue masih perlu beberapa hari lagi untuk dibreakdown. Tapi masalahnya tahun baru tinggal 2 hari lagi, dan jika wish listnya ditulis pada tahun baru, jadi ga aci dong.
Ini cuma gue doang atau semua orang juga mengalami galau yang sama ya? Galau seputar menentukan wish list masa depan.
Buat gue beberapa tahun belakangan ini menulis resolusi, wish list atau apapun yang bentuknya rencana dan harapan di tahun depan, menjadi wajib banget dilakukan dan yang paling penting itu... ditulis.
Nulis harapan-harapan untuk tahun depan udah jadi kaya reminder buat gue. Hal-hal mustahil yang pengen banget gue capai akan gue tulis dengan rinci. Tentunya diselipkan doa juga sih biar benar-benar kejadian. Dan percaya atau ga, semua yang gue tulis 80% bisa benar-benar terjadi.
Buat hal-hal yang sifatnya bisa dilakukan bukan karena faktor eksternal kadang agak susah sih buat dicapainya. Hal-hal yang perlu dorongan pribadi, yang ga perlu faktor eksternal itu sulit.
Contohnya kaya nabung. Hahaha
*tenggelam ke lumbung mimpi di dimensi 3*
Yah untuk soal nabung kayanya problem tiap tahun nih. Udah coba segala cara sih, tapi emang kekumpul sekian untuk beberapa bulan. Lalu setelah itu.....berfoya-foya dikemudian hari pakai uang tabungan tadi. Gitu aja terus sampai negara api lelah menyerang.
Tapi untuk sesuatu yang perlu faktor eksternal kadang malah lebih mudah. Yang ada hubungannya dengan orang lain.
Misalnya dulu pernah nulis di wishlist pengen nonton konser Bigbang bareng temen-temen deket di Jakarta, dan ternyata itu lebih gampang terpenuhi. Tiba-tiba aja Bigbang yang ga pernah mengadakan konser selain di Korea dan Jepang malah ngadain World Tour ke Amerika, Inggris dan termasuk ke Indonesia. Itu kaya tiba-tiba semesta mendukung, temen-temen deket aku banyak yang mulai suka Bigbang dan mau pergi nonton konser bareng. Pengalaman yang berharga banget sih buat gue, apalagi beli tiketnya yang untuk saat itu tergolong mahal bisa gue beli pakai uang sendiri. Amazing aja :D
Karena list gue tadi itu 80% hampir terpenuhi, akhir tahun ini gue agak takut untuk menentukan hal apa yang ingin gue capai ditahun kedepan. Bukan artinya ke pesimis, tapi lebih kepada gejolak batin aja sih. Gue takut hal-hal yang gue inginkan itu gue tulis terperinci lalu benar-benar terjadi. Maka berarti seharusnya gue tulis tidak terperinci. Nah tapi gue lebih takut lagi disaat gue tulis terlalu general, maka akan benar-benar terhadi sesuatu yang terlalu umum, dan tidak sesuai dengan apa yang benar-benar gue inginkan.
Sejauh ini udah gue tulis semua wish list gue, beberapa ada yang memang terinci, beberapa ada yang masih general. Buat hal-hal yang general ini gue masih perlu beberapa hari lagi untuk dibreakdown. Tapi masalahnya tahun baru tinggal 2 hari lagi, dan jika wish listnya ditulis pada tahun baru, jadi ga aci dong.
*bahasa Indonesia yang baik dan benar dari 'ga aci' ini gimana ya twips?*
Ini cuma gue doang atau semua orang juga mengalami galau yang sama ya? Galau seputar menentukan wish list masa depan.
5.11.14
Masuk bulan November, gue mulai mikir, apa sih yang udah gue lakuin selama tahun 2014 ini. Secara gue udah beberapa kali setiap akhir tahun selalui review apa aja kegiatan atau pencapaian gue selama setahun kebelakang. Tahun 2013 kemarin gue agak rajin bikinnya di Instagram, kaya gini..
Keren sih kalau flashback ke 2013 apalagi bagian hura-huranya banyak banget. Trus kaya dapet aja gitu dari semua hal yang gue suka, kaya menang Streetstyle Competition, belajar diving (yang mana itu hal yang baru) dan nonton konser GD dll.
Kalau 2014 in a nutshell? gue akhirnya menemukan passion gue dibidang Product Management but i suck at love life. #ktxbye
Subscribe to:
Posts (Atom)